Monday, May 9, 2011

Mutaba'ah amal

Solat jemaah hari ni macam mana?
Solat sunat Dhuha? Solat sunat rawatib?  
Qiyam  minggu ni macam mana?
Hari ini berapa kali kita beristighfar?
Bacaan al-quraan dah meningkat atau belum?
Ayat-ayat hafazan?
Puasa sunat?
Infaq?
Ziarah kita bagaimana?
Berapa jam kita ‘study’ hari ini?
Buku fikrah apa yang kita dah bedah minggu ini?
Senarai checklist of mutaba’ah amal.


Mutaba’ah amal?
Kata mutaaba’ah berasal dari kata taaba’a. Kata ini memiliki beberapa pengertian. Di antaranya, tatabba’a (mengikuti) dan raaqaba’ (mengawasi). Dengan demikian, kata mutaaba’ah bererti pengikutan dan pengawasan. Yang dimaksud dengan mutaaba’ah sebenarnya adalah mengikuti dan mengawasi sebuah program agar berjalan sesuai dengan yang direncanakan. 
Mutaba’ah amal merupakan satu perkara yang sangat penting dan perlu dititikberatkan dalam diri kita untuk meningkatkan kefahaman dalam islam, dan mendekatkan lagi diri pada pencipta. Walau sesibuk mana pun hari-hari kita harus berusaha menyusun masa sebaiknya supaya mutaba'ah amal kita dapt berjalan dengan baik. 


Bukan perkara yang mudah tapi tak mustahil
Nak hafal satu juzu' 30? 
Nak solat jemaah setiap waktu?
Nak bangun qiyam setiap hari?
Nak pergi berziarah rumah sahabat?
Nak puasa setiap minggu?
Memang saya akui bukan satu perkara yang mudah untuk kita lakukan semuanya. Namun, tidak mustahil sekiranya ada usaha ke arahnya. Pada mulanya kita rasa agak sukar dan terpaksa, namun dengan keterpaksaan itu percayalah akan ada sinar yang menanti yang lama kelamaan semuanya akan menjadi kebiasaan. 


Kalau rasa agak kekok, mulakan dengan membaca sehelai muka al-quran setiap hari, bangun qiyam paling kurang seminggu sekali dan bilamana kita merasai diri kita sudah mampu untuk konsisten tambahkan kuanti setiap amalan di samping menjaga kualitinya. Tidak salah untuk mulakan dengan sedikit, yang penting haruslah konsistent.
Dari hadits yang diriwayatkan oleh Muslim (1/421-422 dan 2/382) dan Al Bukhari di dalam Al Adabul Mufrad (hal 157)   
Rasulullah shallaahu ‘alaihi wasallam bertanya, “Siapa di antara kalian yang hari ini berpuasa?”
Abu Bakar radhiyallahu ‘anh menjawab, “Saya.”
Rasulullah shallaahu ‘alaihi wasallam bertanya, “Siapa di antara kalian yang hari ini menziarahi orang mati.”
Abu Bakar radhiyallahu ‘anh menjawab, “Saya.”
Rasulullah shallaahu ‘alaihi wasallam bertanya, “Siapa di antara kalian yang hari ini memberi makan orang miskin?”
Abu Bakar radhiyallahu ‘anh menjawab, “Saya.”
Rasulullah shallaahu ‘alaihi wasallam bertanya, “Siapa di antara kalian yang hari ini menjenguk orang sakit?”
Abu Bakar radhiyallahu ‘anh menjawab, “Saya.”
Rasulullah shallaahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Tidak berkumpul hal-hal ini di dalam diri seseorang kecuali dia akan masuk surga.”
Hadith ini jelas menunjukkan betapa para sahabat dulu sangat-sangat menjaga mutaba’ah amal mereka. Walaupun mereka sibuk memikirkan masalah-masalh peperangan dan kemesalahatan umat ketika itu, mereka masih tidak lupa untuk menjaga hubungan mereka dengan Allah. Bagaimana pula dengan kita? Sudah cukupkan kita menjaga mutaba'ah amal kita di saat kita sedang bersenang lenang dan punya banyak masa-masa terluang? 
Saya ingin bawakan sebuah kisah yang berlaku ketika peperangan di Gaza pada akhir Disember 2008 yang lalu, seseorang telah bertanya pada Penasihat Perdana Menteri Palestin, Ismail Haniya :
Bagaimana para ibu di Palestin mendidik anak-anak mereka menjadi kader dakwah di Gaza?

Lantas, jawab penasihat itu :

Kita mempunyai program di pelbagai sekolah. Pada musim sejuk, kami menghafal kitabullah selama dua bulan dan melakukan peperiksaan.
Tidak diizinkan sesiapa jua menyertai program ini kecuali mereka yang mempunyai akhlak yang baik dan terpilih.
Mereka menghafal Quran dari pagi hingga ke malam hari. Mereka tidak berhubungan dengan kehidupan lain.
Dan ada juga yang tidak pulang ke rumah sampai satu minggu. Kita menyediakan makanan untuk mereka. Setelah mereka berhasil menghafal Al-Quran, kami berikan mereka penghargaan.
Jika ada 5000 orang menghafal Quran dalam dua bulan di dalam program ini, masih ada warga lain yang menghafal Al-Quran di luar sana. Jumlah 5000 itu adalah yang hafal seluruh Al Quran.
Yang lain, ada yang menghafal separuh atau dua pertiga Quran. Dan insyaAllah, jumlah penghafal Al Quran menjadi 10000 orang .
Warga Gaza sangat bersemangat mengikuti program ini. Mereka bersedihbila anak-anak mereka tidak dapat menyertainya. Kerana itu mereka mendorong anak-anak mereka untuk menghafal Quran.
Hal itu berlangsung walaupun dalam blockade, seperti tak ada suasana yang mengganggu mereka. Mereka tak terpengaruh diblockade bahkan dalam situasi perang sekalipun. Proses penghafalan Al Quran terus berlanjutan!
Misalnya, di akhir bulan lalu, sejumlah pemuda melakukan penghafalan Al Quran. Malah, semua karyawan media turut sama dalam aktiviti penghafalan. Meskipun mereka menderita, tetapi mereka tidak terpengaruh dengan keadaan di Gaza.
Siapapun yang berkunjung ke Gaza akan melihat ada suasana masyarakat yang tak ada di tempat lain.

Rahsia kemenangan dan kejayaan warga-warga Palestin. Ya, kadang-kadang kita mengaku yang kita ingin berjihad di jalanNya, ingin membawa agamanya, ingin menjadi batu-batu yang menegakkan agamanNya, tapi kita lupa untuk memperbaiki hubungan kita dengan Allah. Kita lupa untuk bertaubat padaNya setiap masa dan ketika, kita lupa untuk bangun bersujud di tengah malam bertemu denganNya. Kita sibuk memikirkan masalah orang lain sedangkan hubungan kita dengan Allah masih belum lengkap dan kita abaikan.

Hakikatnya, hubungan inilah yang seharusnya kita titik beratkan. Sekiranya hubungan dengan Allah itu terjaga, insya’Allah hubungan sesama manusia itu terjaga juga. Sebab apa? Sebab bila iman dalam hati kita sudah kukuh, setiap penilaian, keputusan, pelakuan kita berdasarkan iman dalam diri.

 “Iman itu bukanlah angan-angan dan bukan pula perhiasan tetapi Iman itu adalah sesuatu yang menetap di dalam hati dan dibenarkan dengan amalan.”

Semoga kita sama-sama kita memantapkan lagi mutaba’ah amal kita. Kalau kita tak muhasabah diri kita siapa lagi yang dapat tolong diri kita? Berusaha menjaga hubungan kita dengan Allah. Usaha! J


 :: MUTABAAH AMAL INI BUKAN SATU BEBANAN MALAH SATU KEPERLUAN ::


1 comment:

nusrah said...

Assalamualaikum..
jazakillah for this entry. It really help me in my final project's proposal..

p/s : salam taaruf...! ;) ;)